Keuntungan Orang-orang yang Tidak Good-looking

Beauty privilege is real. Orang yang tergolong ganteng atau cantik (good-looking) akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan sosial. Selain itu, orang-orang good-looking juga akan dengan mudah disenangi orang lain.


Beauty Privilege dan Lookism

Penelitian bahkan membenarkan adanya fenomena yang juga disebut "lookism" ini. Orang-orang yang tergolong good-looking akan lebih mendapat kemudahan dalam hubungan karir, sosial, dan percintaan. Bahkan individu yang berpenampilan menarik juga mendapat hukuman yang lebih ringan di pengadilan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga akrab dengan ujaran-ujaran beraroma lookism seperti, "Udah jelek, sering bikin masalah."

Atau, "Kalo nggak ganteng minimal jangan banyak tingkah, deh."

Mungkin juga, "Mukanya jelek kok bisa dapet pasangan yang cakep ya?"

See? Seolah pemilik wajah menawan lebih dimaklumi ketika melakukan hal-hal buruk.

Lalu apa saja standar good-looking? Standar good-looking berbeda di setiap wilayah tetapi untuk Indonesia standar cantik antara lain: 1) kulit putih dan mulus, 2) rambut tebal dan lurus, 3) alis tebal, 4) pipi tirus, 5) gigi putih dan rapi, 6) mata indah, 7) wajah simetris, 8) ekspresi wajah datar yang menyenangkan, 9) tubuh tinggi.

Berdasarkan kriteria tersebut, aku sendiri sampai pada kesimpulan bahwa aku tidak masuk dalam golongan good-looking. Kulitku gelap, mataku monolid, dan wajah datarku sangat menyebalkan. Jika hanya menilai dari penampilan fisikku, aku jamin setiap orang akan sebal dan berprasangka buruk padaku pada pandangan pertama.

Tapi kesimpulan ini bukan menyalahkan keadaan. Sebaliknya, justru merupakan penerimaan. Bahkan, aku merasa cukup banyak keuntungan yang dimiliki oleh orang-orang tidak good-looking.

Keuntungan Orang-orang yang Tidak Good-looking

Pertama, pertemanan. Aku merasa nggak perlu pilih-pilih teman. Teman yang baik dan tulus akan sendirinya datang, karena yang memandang fisik nggak akan sudi berteman denganku.

Kedua, dicintai orang yang tepat. Seperti sudah kita ketahui bersama, penampilan fisik adalah salah satu penyebab utama seseorang naksir dan jatuh hati. Bagiku yang berparas sangat pas-pasan ini nyaris mustahil dicintai karena fisik. Akan sulit juga bertemu orang yang benar-benar jatuh hati padaku. 

Meskipun sulit dan butuh waktu, aku yakin  perempuan yang sudi jatuh hati padaku adalah perempuan yang mau mengesampingkan kriteria fisik. Dengan kata lain, mencintaiku dengan tulus.

Ketiga, ekspektasi orang lain rendah. Orang-orang yang cantik dan tampan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk dianggap baik, sukses, hubungan dan pernikahannya lancar (padahal tidak selamanya begitu). Sebaliknya, tidak ada harapan untuk orang-orang biasa sepertiku.

Somehow, hidup dengan ekspektasi rendah membuatku lebih bebas berkreasi dan bergerak tanpa mengikuti standar orang lain.

Keempat, membuktikan penilaian buruk orang lain itu salah. Tidak jarang yang mandang orang-orang tidak good-looking sepertiku punya kualitas diri yang rendah, bahkan juga berperilaku buruk. Kalau sudah begini, tugasku adalah membuktikan bahwa pandangan tersebut salah dengan komunikasi yang baik, kerja sama yang intens, dan pencapaian yang keren.


Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Harus diingat bahwa tulisan ini bukan untuk menyatakan bahwa orang-orang tidak good-looking itu paling baik, juga sebaliknya, bukan berarti menjadi good-looking itu buruk. Good-looking atau tidak bukan kuasa kita. Bagiku perkara kecantikan adalah bahan mentah yang harus diasah dan disusun sedemikian rupa.

Bagi pemilik wajah good-looking, sadari dan terima anugerah tersebut. Jadikan anugerah itu sebagai jalan untuk menebar kebaikan sebanyak-banyaknya.

Jangan ragu untuk berbagi kepada orang-orang terdekat jika kamu perlu meningkatkan kepercayaan diri, atau jika kamu justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan karena wajahmu. Selain itu, tetap tingkatkan nilai diri di luar penampilan fisik, karena kita semua akan menua sehingga wajah cantik dan ganteng akan pudar seiring waktu.

Bagi yang tidak, itu bukan akhir dunia. Saat ini kehidupan sosial manusia makin membaik dalam hal memberi kesempatan bagi siapapun. Fokus dalam pengembangan diri dan kamu akan menemukan ganteng dan cantik versimu sendiri.

Bagi kita secara umum, jangan percaya first impression. Wajah good-looking bukan jaminan kualitas diri seseorang. Wajah tidak good-looking juga bukan berarti seseorang berperilaku buruk.

Kita juga perlu membangun lingkungan yang menilai seseorang berdasarkan kemampuan dan perilaku, bukan berdasarkan wajah. Dunia memang tidak adil, tapi jangan menambah parah ketidakadilan tersebut.

Sementara itu, aku sendiri bakal terus berkarya. Bagiku, dipuji ganteng oleh Ibu dan pacar—atau istriku besok—sudah sangat cukup. Dunia di luar biar aku yang mengurus dan aku akan selalu berusaha orang-orang terdekat merasa beruntung berada di sekitarku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer