Lebih Baik Menunggu daripada Ditunggu!

Post ini, salah satunya, bakal ada kaitannya dengan post gue beberapa waktu lalu tentang kebiasan orang Indonesia yang susah on-time. Tapi bakal ada banyak tambahan sih, karena disini gue (dan gue harap pembaca juga) bisa belajar untuk nggak menyusahkan orang lain.

Ada banyak banget orang di sekitar kita, atau malah kita sendiri yang sering merepotkan orang. Dalam beberapa kesempatan, mungkin orang yang direpotin bakal terima-terima aja. Tapi di satu kesempatan, pasti orang yang direpotin itu bakal kesel sendiri. Atau, malah suatu saat bakal jadi semacam karma buat yang ngerepotin/nyusahin. Kayagitu kan nanti malah parah, jadi "pusaran saling merepotkan".

Tepat Waktu
Waktu jadi permasalahan besar di Indonesia ini. Gue pernah ikut beberapa acara, baik resmi pemerintah maupun bukan. Skala kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, bahkan sampe pusat juga kerap kali molor waktunya.


Di dalam kehidupan, kita punya 2 kemungkinan. Jadi penyelenggara acara atau jadi peserta acara. Ketika jadi peserta, coba pahami kebutuhan dari panitia untuk memulai acara setepat waktu mungkin. Dan buat panitia, bisa dicoba untuk mulai sadar, ketika panitia terlambat memulai acara itu berarti kita jadi bagian dari lingkaran setan keterlambatan. Dan jadi bagian dari bangsa yang sangat terbiasa nggak tepat waktu.

Tepat Janji
Beberapa orang, bilang "Insya Allah" ketika diminta kesanggupannya menepati suatu janji. Tapi, jangan sekali kali seenaknya dalam berjanji. Karena Insya Allah itu berarti kita bakal berusaha semaksimal mungkin, dan kalaupun gagal cuma dihalangi aral melintang, yang itu kuasanya Tuhan.


Dalam hal janji, sebisa mungkin pastikan. Kalo iya ya iya, dilakukan sebaik mungkin, nanti pas pelaksanaannya juga tepat waktu. Kalau udah bilang iya yaudah berarti sanggup 100%  tanpa toleransi. Kalau emang terpaksa harus nge-cancel janji ya lakuin dari jauh hari, biar orang yang terikat janji dengan kita punya plan B. Nah kalau emang nggak sanggup kayagitu yasudah, bilang enggak dari awal. Jangan disanggupi dari awal. Biar ndak PHP.

Bantu Maksimal
Sebagai manusia, pasti kita harus bantu-membantu. Perkaranya, ketika kita diminta bantuan, biasanya kita menyanggupi. Tapi dalam pelaksanaannya kita membantu sekenanya. Kebiasaan itu yang harus diubah.


Kalau emang udah bersedia, yasudah bantu sebaik mungkin. Nggak peduli nanti respon yang dibantuin itu kayagimana ke kita yang jelas kita bantu sebaik mungkin. Luruskan tujuan kita, yaitu membantu. Kalo kita mengharapkan respon atau balas budi, ya namanya tujuan kita respon baik atau balas budi. Bukan membantu. Yang jelas, urusan timbal balik bonus bagi siapapun yang ikhlas dan ngelakuin semuanya dengan totalitas.

Sadar Kerjasama
Ketika dalam suatu kerjasama, setiap bagian dari orang-orang yang terikat kerjasama ya harus sadar dengan posisinya. Harus paham kewajibannya. Harus rela berkorban waktu dan tenaga, atau malah kadang biaya.


Kerjasama berarti bekerja bersama dan sama-sama bekerja. Kerja/berkinerja, bukan repot/merepotkan. Berarti ketika masuk dalam satu kerjasama, yang itu pasti terdiri dari banyak orang, kita harus memastikan bahwa diri kita jadi bagian penting disitu. Dalam artian melakukan tugasnya sebaik mungkin. Nanti bakal ada permasalahan dimana oranglain selain diri kita sendiri nggak melakukan tugasnya sebaik mungkin, disitulah gunanya totalitas kinerja kita. Kalo kinerja kita total dan maksimal, kita nggak bakal segan untuk mengingatkan orang lain yang (menurut kita) kurang kinerjanya. Dan saran/masukan kita juga pasti diperhatikan, karena kita nggak asal bunyi, nggak omong kosong.

Dan, disemua keadaan itu, bakal mantep abis kalau kita punya prinsip "lebih baik menunggu daripada ditunggu". Karena walaupun berat banget, itu berarti bagaimanapun keadaannya -walaupun dikecewakan, walaupun jadi korban jam karet, walaupun dapat timbal-balik yang kurang pas- kita tetap mengusahakan yang paling baik:)

Ya, banyak dari kita (dan mungkin banget gue juga termasuk) yang masih belum bisa tepat waktu, kadang nggak tepat janji, sering bantu sekenanya doang, dan sering belum total dalam bekerjasama. Maka dari itu, perbaikan harus segera dilakukan. Terakhir, untuk memulai. Mulai dengan :


"Lebih baik terlalu awal 3 jam, daripada terlambat 1 menit"
-William Shakespeare

Komentar

  1. Very nice post. I just stumbled upon your blog and wanted to say that I’ve really enjoyed browsing your blog posts. In any case I’ll be subscribing to your feed and I hope you write again soon!
    Regards: Eve Hunt

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer