Hari yang (Sial, Tapi) Menyenangkan!

Hari baik dan hari buruk datang silih-berganti. Kadang, pergantian nasib dan suasana hari kita terjadi beriringan, secepat kilat. Sehingga, hari-hari buruk atau malah sial hanya perlu dikenang ditertawakan.

Seperti kemarin. Hari yang sebenarnya cukup menyenangkan, tapi juga penuh lika-liku. Malah bisa disebut sial.

Seperti dini hari pada umumnya di bulan Ramadan, aku memaksakan bangun meski baru sedikit tidur. Aku sahur walaupun hanya minum air putih, wafer, dan sebotol kopi kemasan. Maklum, bobotku beberapa bulan terakhir nggak terkontrol, jadi saatnya mengurangi asupan makanan.

Di pagi hari aku cukup senang karena tiba-tiba saja semangatku yang beberapa hari hilang telah kembali. Aku pun sudah merencanakan mau mulai melanjutkan revisi tesis, lalu pengajian PP Muhammadiyah, lalu "balas dendam" tidur siang, dan setelahnya ada satu dua pertemuan singkat dengan teman-teman tim IBTimes.

Setelah keluar dari rumah pagi-pagi sembari menahan kantuk, aku mulai membuka laptop. Kesialan pertama datang. Laptopku nggak mau hidup. Bisa di-charge tapi nggak ada reaksi ketika tombol power ditekan.

Akhirnya pagi hari alih-alih aku gunakan untuk menggarap tesis justru aku gunakan untuk sepagi mungkin meluncur ke service center. Walaupun berujung kecewa karena perlu waktu perbaikan 3-5 hari dan demikian aku harus menunda garap tesis—padahal lagi semangat-semangatnya, nih.



Setelahnya aku ke UMY untuk Pengajian PP Muhammadiyah. Cukup menyenangkan karena bisa bertemu dengan tokoh Muhammadiyah se-Indonesia. Beberapa cukup familiar denganku sehingga silaturahmi terjalin.

Kesialan pagi tadi pun terlupakan karena di Pengajian ada Pak Robert W. Hefner datang. Aku beberapa kali baca artikel Dosen Boston University ini yang mengomentari soal Muhammadiyah. Tapi kali ini bisa hadir langsung dalam forum dan menyimak bahasa Indonesia beliau yang cukup fasih, diselingi bahasa Jawa.

Aku juga sangat senang karena meski bukan siapa-siapa dalam penyelenggaraannya, bahasan pada Pengajian Ramadan ini bagus banget. Bahasannya lengkap, tentang dakwah kultural dari aspek teoritis, historis, ideologis, sampai ke praktek-praktek sederhana.

Selain materi yang keren, aku senang sekali karena bahasan dakwah kultural khususnya dakwah digital sudah aku perjuangkan bersama para penggiat media IPM dan Muhammadiyah sejak tahun 2016. Bertahun-tahun setelahnya, aku dan teman-teman belum juga berhasil membumikan dakwah digital ini. Tapi akhirnya, Ramadan ini bapak-ibu Muhammadiyah se-Indonesia ngaji tentang topik dakwah digital. Semoga benar-benar dapat diterapkan.

Siang hari, aku ngantuk banget karena semalam kurang tidur. Tujuanku: PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan, untuk menumpang tidur siang. Baru setengah jalan, kesialan kedua terjadi. Ban motor adikku yang sudah tiga hari aku gunakan terasa berat, ini pasti bocor.

Sampai di tambal ban terdekat, aku ban sepeda motor segera dicek. Ternyata bukan bocor, tetapi bolong! Ban luar sudah terlalu berumur dan telat diganti sehingga bolong. Ban dalam ikut bocor karena langsung bergesekan dengan aspal.

Sialnya lagi, aku nggak bawa uang cash dan nggak memungkinkan untuk bayar tambal ban dengan debit atau QRIS. Sehingga aku harus jalan kaki sekitar 1 kilometer untuk ambil uang dari kartu ATM-ku yang nggak seberapa itu. Seribu lima ratus langkah, siang hari, saat puasa. Lengkap sudah.

Setelahnya, barulah aku bisa istirahat siang dengan tenang. Dilanjutkan sore hari yang cukup gembira karena tim IB di pengajian laku keras penjualan bukunya. Juga progres-progres baik yang siap dilanjutkan selama Ramadan ini. Semoga beneran baik hasilnya, dan lumayan mengobati kesialan siang tadi.

Malam hari, aku menutup hari dengan skip di tengah sesi pengajian, pulang duluan. Lalu mengangkat jemuran yang akhirnya kering setelah sehari sebelumnya basah kuyup diguyur hujan badai yang datang tiba-tiba.

Di kontrakan sudah ditunggu Febri dan Hanif buat main PES sampai tengah malam. Menutup hari yang lagi-lagi mengajarkan, bahwa sedih dan gembira datang beriringan, dan sudah sunnatullah keadaan kita bisa berubah-ubah dalam waktu berdekatan.

Semoga tulisan ini jadi pengingat untuk kamu, juga untukku sendiri, saat menemui kesialan atau masa-masa sulit di masa depan.

Komentar

Postingan Populer