Dingin, Tapi Bukan Karena Aphelion

Pesan berantai tentang suhu dingin baru-baru ini tersebar di platform messenger dan media sosial. Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa aphelion, yaitu jarak terjauh bumi-matahari menjadi biang keladi dari suhu dingin tersebut.

Memang betul aphelion sedang terjadi, namun aphelion bukanlah penyebab dari suhu adanya suhu dingin tersebut. Sebelum kita mulai, ada baiknya kita mengerti istilah perihelion, yaitu jarak terdekat bumi dengan matahari (kebalikan dari aphelion)

Penyebab dari suhu dingin yang terjadi di awal Bulan Juli 2018 ini antara lain :
1. Angin muson timur dari Australia yang kering dan bersuhu rendah (sumber)
2. Pengaruh topan Maria di sekitar Filipina (sumber)

Suhu dingin ini menjadi siklus tahunan yang jamak terjadi di Indonesia pada musim kemarau. Tidak melulu karena aphelion. Terlebih lagi, energi matahari saat aphelion tidak berbeda jauh dengan perihelion, dimana energi dari matahari pada saat aphelion sebesar 93-94% dibanding energi saat perihelion.

Rasio gambar yang jauh berbeda dari kenyataan membuat sebagian dari kita menganggap bahwa aphelion berbeda jauh dengan perihelion. Padahal tidak seperti itu.

Selain itu, walaupun aphelion terjadi, musim panas tetap dialami belahan bumi utara (sumber). Tentu ini berlawanan dengan anggapan bahwa suhu bumi menjadi rendah karena posisi matahari lebih jauh dari biasanya.

Semoga dapat menambah wawasan kita ya! :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer