Rumah


Rumah (n.) bangunan untuk tempat tinggal
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Sejak kecil kita akrab dengan satu hal bernama rumah. Kita tinggal di rumah, berlindung di rumah, berteduh di rumah, bermain di rumah, tidur di rumah, makan di rumah, nonton TV di rumah, ngecas HP di rumah, berkelahi dengan saudara kandung di rumah, merengek minta bapak belikan mainan di rumah, nangis-nangis dikerokin ibu di rumah. Ah, terlalu banyak aktivitas kita lakukan di tempat bernama rumah.

Tapi sekarang, seiring waktu berjalan kok jadi agak bias, apalagi untuk kita yang perantau, bakal timbul banyak pertanyaan. Apa iya kos-kosan bisa disebut rumah? Kalau yang tinggal di masjid, bisa disebut rumah juga? Yang jadi merbot kantor kaya gue, bisa disebut tinggal di rumah juga? Yang dimaksud rumah itu rumah orangtua? Kalau rumah orangtua itu disebut rumah kita, gimana kalo kaya sekarang yang mana rumah orangtua jarang banget kita tinggali? Dan lain lain deh pertanyaan sederhana yang bikin mumet kalo ada yang iseng nanya begituan...

Jadi nggak jelas tuh kalau kita iseng nanya seperti paragraf di atas. Atau lebih parahnya lagi, malah bisa mengarahkan kita ke kesimpulan : kita sebenarnya nggak punya rumah. Tuna wisma, hahahaha

Atau mungkin.... Gini aja, kita buat opsi baru. Bahwa rumah adalah sesuatu yang paling akrab dengan diri kita, paling sering bertemu dengan kita. Apa itu? Perjalanan.


Perjalanan, baik di dalam maupun luar bangunan itu kita lakukan paling banyak sepanjang hidup lho. Bahkan, hal paling awal kita pelajari sejak lahir adalah bagaimana caranya kita bisa berjalan. Bahkan di rumah pun aktivitas-aktivitas kita akrab dengan berjalan.

Setelah dewasa, perjalanan semakin akrab dengan kita, bahkan kerja di luar bangunan tempat kita tinggal pun bisa digolongkan sebagai perjalanan kan? Belum lagi kalau ada yang perjalanan ke luar negeri dalam waktu lama, pertukaran pelajar dan jadi duta besar misalnya. Kan masih bisa disebut perjalanan.

Belum lagi orang yang merantau. Sah sah aja kan kalau dibilang lagi melakukan perjalanan? Padahal orang yang merantau itu kan biasanya nggak mungkin hanya setahun. Apalagi kalau merantaunya diperpanjang setelah lulus sekolah, diperpanjang lagi setelah lulus kuliah, malah sering juga diperpanjang - sampe nikah masih dalam kondisi merantau.


Nah perjalanan semua tuh. Nggak tau sih ya secara umum hipotesis ini benar atau enggak, yang jelas sesuai definisi di atas yaa perjalanan bisa diartikan sebagai tempat tinggal. Walaupun bukan bangunan. Bodoamat ah, ngapain pulang, kan aku sudah di rumah. Ya, sekarang lagi merantau - sedang dalam perjalanan, karena rumahku adalah perjalanan.

*) Dipublikasikan di saat liburan satu bulan tapi cuma punya kesempatan pulang kampung maksimal 5 hari. Itu pun baru sekedar kemungkinan.

Komentar

Postingan Populer