Filosofi Telur Ayam Kampung

Ada yang mbayangin telur ayam kampung punya filosofi yang besar di dalemnya? Mungkin masih banyak yang belom bisa mbayangin ya.. Oke, posting gua kali ini, dimulai..



Telur ayam kampung. Salah satu varian telur yang dijual di pasaran Indonesia, atau lebih tepatnya istilah salah satu varian telur yang istilah ini lazim dipake  di Indonesia. Telur ayam kampung ini telur yang cuma bisa diproduksi secara alami -tanpa ada suntik-suntik hormon kaya ayam petelur yang ngehasilin telur ayam negeri atau telur ayam ras, bentuknya lebih kecil dari telurnya ayam biasa, isinya lebih mantep (kuning telurnya lebih kuning) dari telur ayam biasa, gizinya lebih wah dari telur ayam biasa, harganya lebih mahal dari telur ayam biasa -bahkan nyaingi harga telur bebek, kira-kira itu kelebihan telur ayam kampung. Terus, semua kelebihan telur ayam kampung itu ada dengan kondisinya yang lebih kecil juga dengan embel-embel "kampung". Kayanya sih dimana ada kata "kampung" itu pasti identik dengan kata "murah" tapi beda dengan telur ayam kampung ini. Nah, disitulah keistimewaan telur ayam kampung yang sisi filosofisnya bakal gua jelasin.


Jadi gini, telur ayam kampung ini produk yang mengusung nama "kampung" dan bisa sukses di pasaran, terkenal kualitasnya, pelanggannya kebanyakan orang kota yang kelas menengah sampai atas, dan yang jelas harganya itu mahal dibanding produk-produk lain sesama telur ayam. Nah ngeliat kondisi si telur ayam kampung yang ngusung nama "kampung" plus bentuknya yang kecil itu jadi keliatan diluar kewajaran, iya kan?

Yap, kita bisa ambil kesimpulan dari sisi filosofis si telur ayam kampung ini.
Pertama bentuknya yang kecil, si telur ayam ini bisa sukses dgn ukurannya yang kecil, yang gak proporsional. Tapi dia sukses plus laris karena isinya, gizinya yang terkenal itu.
Kedua embel-embel "kampung", telur ayam satu ini bisa berhasil walaupun ngusung asalnya yang alami (rata-rata telur ayam kampung dihasilin di kampung2 gitu, dengan tanpa pakan + suntik-suntik yg aneh aneh). Tapi karena gizinya tadi itu dia bisa sukses di pasaran, terkenal dimana-mana.

Oke, terakhir kita sebagai manusia yg baik pastinya harus bisa ngambil hikmah darimanapun jadi berikut gua kasih hikmah dari sisi filosofis telur ayam kampung ini, versi gue pastinya..

Pertama, bentuknya yang kecil tapi gizinya wah. Ini nggambarin bahwa yang namanya inner beauty itu diatas segalanya, fisik itu belakangan. Jadi mulai sekarang, elu-elu semua yang masih sering minder dengan keadaan fisik (apalagi sampe ngedit2 fisik di foto *eh) coba mulai ilangin rasa minder itu, tumbuhin inner beauty di dalem diri elo. Dan orang yg bisa cenderung ngembangin inner beauty-nya daripada mikirin kekurangan fisiknya (biasanya) bakal lebih sukses dari orang dgn fisik normal atau diatas rata-rata yg bisa ngembangin inner beauty-nya. Kita semua pasti inget Nick Vujicic (motivator dunia yang nggak punya kaki nggak punya tangan itu), nah Nick Vujicic itulah salah satu contoh konkret bahwa inner beauty itu segalanya.


Kedua, embel-embel "kampung" tapi isinya nggak kampungan. Ada anak rantau yang mbaca ini selain gua? Jadi, embel-embel telur ayam dengan embel-embel kampung satu ini mbuktiin kekita bahwa asal kita itu sebenernya nggak terlalu diperhatiin. Bagi anak rantau yg asalnya dari desa pelosok banget dan ngerasa minder dengan lingkungan kalian yg kota itu nggak usah kuatir, try to ngemaksimalin inner beauty kalian dan buktiin bahwa kalian yg berasal dari daerah yang bukan kota itu sebenernya juga punya kualitas yg sama dengan mereka yg bisa nikmatin megahnya fasilitas kota. Kalo elu berhasil, orang bakal lebih respect ke elu. Mau contoh? Liat tuh tokoh-tokoh besar, presiden, pembesar-pembesar ormas banyak yang asalnya dari pelosok, dari kampung tapi dengan inner beauty mereka itu tadi mereka bisa mimpin, bisa terkenal, biografi mereka nyebar dimana2 dan orang banyak pada respect dgn asal mereka yang dari kampung itu.


Fine, sekian. Bisa kan coba ngambil hikmah dari hal kecil di sekitar kita? Coba kali ini kita nyontoh telur ayam kampung dan nantinya kita bakal bisa ngambil contoh dari hal-hal kecil lainnya, sebelum kita mikir aneh-aneh yang terlau besar, terlalu susah buat dicontoh:)


*FYI yang gua maksud dgn inner beauty itu kepribadian baik, kecerdasan (kecerdasan beda dengan kepandaian, cerdas bukan bawaan otak), pemikiran, kebiasaan baik. Pokoknya hal baik yg ada di sifat manusia yang patut jadi teladan.


sumber gambar :
telurjowo.blogspot.com
bimbata.blogspot.com
todayonline.com
media.kompasiana.com

Komentar

Postingan Populer