Rise and Shine, Milenialis!

Mereka ini.... siapa lagi kalau bukan superteam-nya Milenialis?

Setiap orang yang berusaha mengejar sesuatu, akan selalu merasa perjuangannya nggak menunjukkan kemajuan yang cukup. Tapi, suatu saat, entah kapan, jika perjuangan itu terus-menerus dilanjutkan, pasti akan menemui sebuah lompatan besar. Lompatan inilah yang membawa para pejuang untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Dan hal semacam ini, yang terjadi padaku 22 bulan belakangan.

Betul, sejak Maret 2020 aku menjadi CEO Milenialis.id. Karena lima tahun belakangan istilah CEO makin tenar, jadi kelihatan keren ya, gelar ini? Tapi jujur, secara materi dan titel, mah jadi CEO Milenialis adalah hal yang biasa saja.

Jadi CEO Milenialis nggak ada gajinya. Ini betulan. Gimana mau ngurus gaji CEO? Untuk media sekelas Milenialis.id, buat operasional dan fee kontributor saja mati-matian mencukupinya.

Jadi CEO Milenialis nggak memimpin puluhan atau ratusan karyawan. Milenialis berisikan hanya 8-9 orang, tim yang sangat ramping. Jauh dari bayangan perusahaan besar, dengan kantor yang menarik, karyawan yang banyak, dan gaji yang besar, kan? Ya itulah, biasa aja jadi CEO Milenialis itu.

Lebih dari itu, Milenialis bisa disebut start-up, tapi jangan disamakan dengan Go-Jek, Bukalapak, Shopee, atau Tokopedia. Dengan web-web yang cukup terkenal di kalangan anak muda saja, Milenialis masih kalah. Apalagi dengan perusahaan-perusahaan besar global macam itu.

Tapi meskipun tanpa gaji dan tanpa hal-hal "wah" yang melekat dalam pikiran orang ketika membayangkan tentang CEO, jadi CEO tetap pengalaman yang super berharga. Seperti yang kusebut di awal, ini adalah lompatan besar dalam hidupku.

Memimpin tim kecil yang harus gesit dengan dana yang minim serta jaringan ala kadarnya jadi salah satu ujian. Membawa Milenialis mencapai peningkatan kunjungan 1.500% dari awal 2020 juga jadi lompatan yang sangat membahagiakan buat aku sendiri. Ada dalam barisan anak-anak muda yang berani memulai hal berbeda, dengan formula berbeda, dan saling menerima perbedaan secara internal, juga jadi satu pengalaman yang nggak pernah aku lupakan. Pencapaian-pencapaian lain, walaupun kecil, tapi luar biasa membanggakan.

Lebih dari itu, jadi CEO Milenialis adalah kesempatan pertamaku gabung dan memimpin tim yang jangkauannya anak muda secara umum. Sebelumnya mah, aku paling hanya berkutat di IPM, BEM, MPM, dan organisasi-organisasi lain yang sempit cakupannya. Tapi Milenialis ini dunia yang berbeda, targetnya anak muda se-Indonesia.

Kini, rentang waktu enam belas bulan jadi redaktur dan dua puluh dua bulan sebagai CEO di Milenialis sudah waktunya dicukupkan. Mulai 1 Januari 2022 Nabhan bukan lagi CEO Milenialis. Nggak lain untuk mendukung penyegaran dan regenerasi di Milenialis biar Milenialis selalu relate dengan dunia anak muda.

Aku cuma bisa berterima kasih buat semua yang mendukung Milenialis selama ini, dalam bentuk artikel, interaksi, atau apapun. Khususnya terima kasih buat Halimah, Saras, Rifa, Nadhifah, Lambang, Nimal, Hammam, Ulin, Hanif, Nirwan, Ipuh yang telah menemani perjalananku bersama Milenialis sejak Oktober 2018. Mohon maaf juga atas segala kesalahan dan keterbatasanku selama kita kerja bareng. Juga selamat melanjutkan buat kalian yang meneruskan perjuangan bersama Milenialis, terutama buat Lala, Elsa, Faiz, Dieni, dan Febri yang baru bergabung.

Terkhusus buat Ulin, walaupun CEO sebelumnya nggak ada apa-apanya, tapi yang sekarang pasti lebih keren. Memulai dari posisi yang lebih baik, dengan tim yang makin baik baik, dan aku percaya ke depan akan makin baik. Bukan mustahil, mungkin juga bisa mendekati level CEO-CEO di luar sana.

Seperti yang berulang kali aku bilang di banyak forum, Milenialis ini terobosan unik anak muda yang nggak bisa dikelola seperti ormas; Milenialis lebih dinamis, adaptif, egaliter, dan mesti gesit geraknya. Maka, sekarang teman-teman Milenialis-lah yang lebih tahu apa yang perlu dilakukan, walaupun aku pasti bakal bantu kapanpun dibutuhkan.

Akhirnya, doa terbaik buat kalian: Rise and shine, Milenialis!

Komentar

Postingan Populer