Mengukir Sejarah (1) : MACFEST

MACFEST (Muallimin Annual Competition and Festival). Nama yang didapat setelah melalui pemikiran panjang, MACFEST merupakan agenda yang diorganisir organisasi-organisasi siswa di internal Muallimin. MACFEST dimulai tahun lalu, menggantikan serial EWF (Emgain Week Fest) dan GALACTION (Emgain Language Competition, yang saat ini menjadi bagian dari MACFEST).


Tahun lalu, gue menjadi bagian dari pengukir sejarah itu. Merasa EWF dan GALACTION kurang gregetnya, dan memutuskan menyelenggarakan MACFEST yang jauh lebih beragam, berwarna, dan beda konsepnya. Juga semakin menyatukan organisasi-organisasi siswa di dalam Muallimin. Tapi ternyata, di tahun pertama penyelenggaraan MACFEST masih jauh dari kata memuaskan, sekedar mencapai tingkat "baik" pun belum. Bahkan gue sering merasa gagal.

Tapi sekarang, gue memilih untuk mensyukuri pengalaman dalam MACFEST tahun lalu. Sungguh terkenang ketika mengingat masa-masa nelangsa penyelenggaraan MACFEST. Mulai dari MMTI (Muallimin Medical Team Invitation) yang disambut baik walauupun sangat kekurangan dana. Culture Competition yang nggak banyak pesertanya tapi kedatangan peserta dari Gresik. Workshop Kepenulisan yang kekurangan support dari pihak MACFEST, tapi tetap bersedia mengusung nama MACFEST. MFC (Muallimin Fighting Championship) yang walaupun banyak kontroversi tapi diikuti begitu banyak peserta dari SD se-Kota Yogyakarta. Hingga HFC (Hadikusumo Futsal Competition) yang hanya melakoni 2 minggu waktu efektif untuk persiapan, seminggu menghimpun peserta dan seminggu persiapan teknis.

Beragam usia partisipan Pengajian "Saya Islam, Saya Bangga!" | sumber : instagram syifarahma13

Maret ini, serial MACFEST berputar lagi, dengan persiapan dan kondisi yang jauh lebih baik dibanding tahun kemarin. Gue begitu bersyukur sekaligus terkesima. Saat ini sudah terlaksana 1 agenda dan sedang dalam pelaksanaan 1 agenda juga. Islamic Fest (tahun ini pertama kalinya menjadi bagian MACFEST) begitu riuh-rendah, 500 orang lebih berpartisipasi dalam pengajian maupun kompetisinya. Jl. Letjend. S Parman sampai dipenuhi parkir partisipan Islamic Fest!


HFC jangan ditanyakan lagi. Peserta naik hampir 2x lipat, waktu pelaksanaan menjadi 6 hari --naik 3x lipat, hadiah meningkat, sponsor beragam, kolaborasi antar panitia begitu baik, bahkan HFC ini membuat kompetisi serupa yang dibiayai salah satu surat kabar terbesar di D.I Yogyakarta harus ditunda karena waktu pelaksanaan bertabrakan! Nggak terbayangkan agenda yang diselenggarakan anak SMA bisa mengganggu pelaksanaan agenda yang ditangani profesional. Gue begitu bersyukur ketika tahu HFC begitu berkembang, karena tahun lalu kita memulai HFC dengan anggaran minus berjuta-juta, peserta datang mendahului panitia, bahkan saking kurangnya persiapan sampai-sampai uang kembalian pembelian tiket belum siap saat sudah harus Open Gate!

HFC tahun ini | sumber : instagram hadikusumo_fc

Melihat kenyataan di atas, gue ikut bangga dan pastinya terharu. Acara yang susah payah + mati-matian dirintis tahun lalu bisa dilanjutkan di tahun ini, dan mengalami peningkatan dan perkembangan yang sangat signifikan. Paling tidak, kenyataan itu membuktikan walaupun pelaksanaan penuh dengan ketidakpuasan, kita masih bisa memberikan pondasi yang baik untuk penyelenggaraan MACFEST setelah tahun 2015 lalu. Cukup membuat lega hati yang sering merasa gagal.

Akhirnya, selamat menikmati MACFEST. Selamat menikmati event yang diselenggarakan oleh siswa Muallimin, yang merasa perlu membuktikan bahwa Muallimin memang sekolah bertaraf nasional, walaupun bantuan dari madrasah selalu kurang. Terimakasih bagi segenap panitia yang bersedia melanjutkan MACFEST dan menjadi penyembuh untuk gue yang kerap kali dihantui kegagalan. Selamat menjadi bagian dari sejarah, semangat terus sampai akhir! 

Untuk peserta, selamat menunjukkan energi positifmu! ;)

Komentar

Postingan Populer